Jumat, 26 Agustus 2011

KRD Ber-AC di Malang Segera Hadir


Masyarakat Malang Raya sebentar lagi, bisa segera menikmati Kereta Rel Diesel (KRD) jenis komuter. Bahkan, KRD jurusan Surabaya – Malang dengan fasilitas pendingin udara atau AC ini telah menjadi progam utama Kementrian Perhubungan. 
Selain meluncurkan komuter ber-AC jurusan Surabaya ke Malang. Juga, jurusan Surabaya – Probolinggo dan Madiun juga masuk prioritas utama.
Pengembangan jaringan komuter ber-AC bermesin KRD dianggap banyak memberi keuntungan. Selain beban badan jalan menjadi tidak berat, biaya yang dikeluarkan juga lebih irit jika digunakan untuk angkutan industri.
Sebagai gambaran, Soekarwo menyebutkan, selama ini angkutan ekspor dari Jatim ke luar provinsi melalui laut dan jalan darat tahun ini menelan biaya Rp 40 triliun. Angka ini tentu akan bisa ditekan, jika KRD bisa berperan maksimal di dalamnya. Sehingga, beban pengusaha juga sedikit lebih ringan.
‘’Tidak hanya angkutan manusia saja. Tapi, KRD ini juga sangat menguntungkan perekonomian secara umum di Jatim. Makanya, Kami terus sharing dengan pemerintah pusat untuk mencari tahu apa yang bisa kami lakukan dalam pengembangannya,’’ tandasnya. 
Sementara itu, untuk kali pertama Indonesia, masyarakat kini bisa menikmati armada komuter ber –AC jurusan Surabaya – Lamongan – Bojonegoro. Angkutan rakyat ini merupakan salah satu upaya Ditjen Perkeretaapian Kementrian Perhubungan meningkatkan pelayanan angkutan penumpang kereta api kelas ekonomi. 
‘’Sekaligus sebagai pengembangan jaringan dan pelayanan perkeretaapian nasional. Khususnya, kereta ekonomis dan murah,’’ kata Bambang Susantono, Wakil Menteri Perhubungan saat peluncuran KRD.
Dikatakan dia, pengoperasian KRD AC di Surabaya ini dimaksudkan sebagai bentuk dukungan pemerintah memacu pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah berpotensi.
‘’Surabaya, seperti diketahui bersama, adalah kota terbesar kedua di Indonesia dengan kontribusi PDB cukup besar secara nasional,’’ ungkapnya, yang saat peluncuran didampingi Soekarwo, Gubernur Jatim.
Menurut dia, KRD ber-AC ini seperenam lebih irit dari kereta ekonomi biasa. Sebab, tenaga dari mesin disel disalurkan menjadi daya elektrik sehingga lebih efesien mendukung mobilitas barang maupun penumpang di kawasan ini.
‘’Ke depan, jaringan KRD  ber AC akan dikembangkan ke daerah lain di Jatim. Karena teknologi KRD dianggap sangat efisien dibanding transport laut,’’ janjinya di depan Soekarwo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar